Rabu, 23 Desember 2020
Selasa, 23 Desember 2020
Selasa, 23 Desember 2020:
Yesus berkata: “Wahai rakyat-Ku, meskipun orang tua-Ku harus berjuang untuk pergi ke Betlehem untuk mendaftar, itu adalah bagian dari rencana penyelamatan bahwa Aku akan lahir di Betlehem untuk memenuhi nubuat Mikha (Mik 5:1) ‘Tetapi engkau, Betlehem-Efratah yang terlalu kecil untuk menjadi salah satu suku Yehuda, dari padamu keluar bagi-Ku Seseorang yang akan menjadi Pemimpin di Israel; asal-usul-Nya sejak dahulu kala, zaman purba.’ Kedua orang tua Aku berasal dari keturunan Raja Daud, itu sebabnya mereka harus mendaftar di Betlehem. Cerita Natal ini menunjukkan bagaimana Aku memiliki awal hidup yang sederhana dengan lahir dalam sebuah kandang bersama hewan-hewan. Bahkan para Majus datang dari Timur untuk memberikan kehormatan kepada-Ku dengan hadiah emas, kemenyan dan mirh. Tetapi karena Herodes ingin membunuh-Aku, St. Yusuf mendapat mimpi tentang malaikat yang memperingatkan dia untuk melarikan diri bersama Aku dan Bunda Ku yang Mahakudus ke Mesir. Itulah saat semua bayi-bayi tak bersalah dibunuh oleh Herodes di Betlehem. Ingatlah untuk berhenti membunuh anak-anakmu dengan aborsi dalam rahim. Karena pembunuhan ini, Aku akan membawa hukuman kepada Amerika. Percaya padaku untuk melindungi kamu di tempat-tempat suci-Ku.”
Yesus berkata: “Wahai rakyat-Ku, selama ini Aku telah memberitahu kalian bahwa Pemberitahuan akan datang segera. Sebelum 20 Januari tiba, kamu mungkin melihat beberapa perjuangan untuk membalikkan pemilu palsu di mana ada banyak bukti tentang penipuan. Baik patriot maupun radikal kiri berperang untuk mendapatkan kekuasaan, dan ini bisa menyebabkan kebisingan atau perang saudara. Itulah saat Aku akan membawa Pemberitahuanku. Setelah Pemberitahuan datang, tidak akan ada jalan kembali lagi, karena setelah enam minggu perubahannya, kamu mungkin melihat awal masa pengujian. Aku akan memungkinkan waktu singkat bagi Antikristus untuk mengendalikan bumi. Kemudian Aku akan membawa orang-orang jahat ke neraka dan yang setia padaku ke Era Damai-Ku.”