St. Catherine of Siena berkata: "Segala pujian bagi Yesus."
"Pada zaman ini yang ditentukan oleh kelebihan, orang-orang mencari kebahagiaan dalam segala sesuatu yang berubah-ubah - materialisme, penampilan fisik, reputasi. Jika mereka tidak dapat puas dengan hal-hal seperti itu, mereka mungkin akan berpaling pada setiap bentuk dosa yang menjijikan."
"Kebijaksanaan* sering kali didasarkan atas standar-sestandar seperti ini - palsu dan sementara. Kebijaksanaan Yang Sejati datang bersama pengetahuan bahwa Kerajaan Allah (yang dalam esensinya adalah Cinta Suci) terletak di dalam, ketika jiwa menyerahkan diri kepada Cinta Suci. Ini adalah sebuah kerajaan yang dapat abadi menurut kehendak bebas. Ini adalah kebahagiaan yang membawa damai ke hati. Jiwa segar dan puas, tidak selalu mencari sesuatu lagi. Ini adalah kebahagiaan yang tidak diterima melalui indra - tidak memuaskan ego - tetapi menghentikan roh di dalam. Ini adalah kegembiraan yang tidak menyinggung Allah, melainkan mengikat jiwa semakin dekat dengan Allah."
"Para pemimpin di semua bidang kehidupan perlu mencari Kerajaan Allah ini di dalam diri. Ini adalah cara mereka untuk kepemimpinan yang benar. Kerajaan Allah di dalam diri memimpin dengan Kebenaran dan perhatian penuh kasih sayang. Negara-negara seluruh dunia harus memperhatikan."
* Ini adalah kebijaksanaan manusia; bukan Kebijaksanaan Roh Kudus.